Penelitian ini mengkaji pengaruh risiko sistematik dan non-sistematik terhadap return saham bank-bank KBMI 4 di Indonesia selama periode 2019–2023. Risiko sistematik diukur melalui nilai tukar, suku bunga, dan dampak pandemi COVID-19, sedangkan risiko non-sistematik direpresentasikan oleh risiko kredit (NPL), risiko likuiditas (LDR), dan risiko operasional (BOPO). Penelitian ini menggunakan model regresi data panel dengan data kuartalan dari empat bank besar di Indonesia: BCA, BRI, BNI, dan Mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar dan suku bunga memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham, dengan nilai tukar berpengaruh negatif dan suku bunga berpengaruh positif. Sedangkan untuk risiko non-sistematik, hanya LDR yang menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan terhadap return saham. Sementara itu, NPL, BOPO, dan pandemi COVID-19 tidak berpengaruh signifikan. Temuan ini menekankan pentingnya bagi investor dan manajemen bank untuk memantau faktor makroekonomi dan efisiensi internal bank dalam mengelola kinerja saham secara efektif. |