Anda belum login :: 02 May 2025 02:59 WIB
Detail
ArtikelResistensi Terhadap Praktik Dominasi Kekuasaan dalam Institusi Pendidikan Usia Dini: Studi Kasus Sekolah 'Aizifah' di Yogyakarta  
Oleh: Taqwa, M. Ridhah
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Kependudukan Indonesia vol. 6 no. 01 (2011), page 19-43.
Topik: Kekuasaan; Resistensi; Demokratisasi; Citra Sekolah; Sumber Daya Manusia
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: J120.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPenyiapan SDM melalui institusi pendidikan usia dini memiliki arti penting, namun proses itu akan ternoda jika institusi pendidikan menjadi arena dominasi kekuasaan. Dalam konteks ini resistensi memiliki arti sama pentingnya, jika tujuannnya untuk mengeliminasi praktek dominasi kekuasaan yang memengaruhi kinerja penyelenggara sekolah. Fokus kajian ini meliputi pemicu bangkitnya perlawanan pihak yang tersubordinasi kepada pihak dominan, proses dan intensitas resistensi dan pengaruhnya terhadap kinerja penyelenggaraan pendidikan, Tulisan ini didasarkan pada hasil kajian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data terutama observasi partisipan selama 3 tahun. Temuan utama menunjukkan bahwa ketidaksediaan pengurus sekolah mengakomodasi usaha demokratisasi, transparansi, dan keterbukaan di sekolah, dan bahkan mereka menghalalkan tindak kekerasan struktural dan langsung menjadi pemicu praktik perlawanan yang dimotori oleh komite. Resistensi tidak hanya dari komite, tetapi juga dari guru-guru dan sejumlah pengurus sekolah yang telah mengundurkan diri. Proses resistensi itu cukup lama yang dimulai dari munculnya kesadaran kolektif pihak yang tersubordinasi sampai pernyataan mosi tidak percaya. Implikasi dari perlawanan yang lama tersebut cukup luas, yakni menurunnya peminat dan pencitraan sekolah, hadirnya kekerasan struktural dan tidak kondusifnya proses pembelajaran yang kesemuannya itu memengaruhi kinerja penyelenggara pendidikan belum sepenuhnya menghadirkan keterbukaan dan transparansi pascaresistensi, tetapi relasi antar-stakeholder semakin kondusif dan membaiknya pencitraan sekolah. Ke depan pengawasan dan pengelolaan pendidikan yang demokratis dan transparan penting dikembangkan demi mewujudkan generasi bangsa yang berkuallitas sesuai visi amal usaha bidang pendidikan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)