Anda belum login :: 23 Aug 2025 15:23 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
PERBANDINGAN ATURAN PENAMBAHAN DAN PENGGABUNGAN KLAIM BARU DALAM PROSES ARBITRASE KAMAR DAGANG INTERNASIONAL, PERATURAN ARBITRASE UNCITRAL, DAN BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA
Bibliografi
Author:
WIJAYA, CLINTON AXEL
;
Halomoan, Kristianto Pustaha
(Advisor)
Topik:
Arbitrase
;
Panambahan Klaim
;
Penggabungan Klaim (Konsolidasi)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2025
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Clinton Axel Wijaya_Undergraduated Thesis_2025.pdf
(13.39MB;
3 download
)
202105000115_Clinton Axel Wijaya_LembarAdministrasi.pdf
(6.43MB;
4 download
)
Abstract
Indonesia maupun internasional menghadapi tantangan dalam penyelesaian sengketa perdagangan yang semakin kompleks, di mana mekanisme penambahan atau penggabungan klaim atau gugatan (konsolidasi) dalam arbitrase menjadi solusi untuk mencapai efisiensi proses. Tujuan penelitian ini menganalisis perbandingan aturan penambahan atau penggabungan klaim atau gugatan dalam aturan arbitrase BANI, ICC, dan UNCITRAL serta mengkaji manfaat dan kelemahannya dalam praktik. Kemudian teknik pengumpulan data yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan studi literatur terhadap bahan hukum primer (Peraturan BANI, ICC Rules, UNCITRAL Arbitration Rules), sekunder (buku, jurnal, putusan arbitrase), dan tersier (kamus hukum). Analisis dilakukan secara kualitatif melalui interpretasi hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga lembaga arbitrase mengakui pentingnya prinsip efisiensi (cost-effective and expeditious manner), namun dengan pendekatan berbeda. ICC Rules secara eksplisit mengatur penambahan dan konsolidasi klaim atau gugatan dengan syarat kesamaan fakta, perjanjian, dan tahap awal proses. UNCITRAL Arbitration Rules memberikan fleksibilitas, mengizinkan perubahan klaim selama tidak melampaui yurisdiksi Majelis arbitrase. Sementara itu, dalam aturan BANI membatasi perubahan hanya pada fakta saja dan memerlukan persetujuan para pihak serta majelis arbitrase. Keuntungan mekanisme ini meliputi penghematan biaya, waktu, dan pencegahan putusan yang bertentangan. Sedangkan hasil penelitian ini adalah bahwa mekanisme penambahan atau penggabungan klaim efektif untuk mencapai efisiensi arbitrase, tetapi penerapannya harus mempertimbangkan kepastian hukum dan keadilan prosedural. Dengan mekanisme penambahan atau penggabungan klaim atau gugatan dapat meng-harmonisasi aturan BANI dengan standar internasional, penyusunan pedoman jelas untuk konsolidasi klaim, dan peningkatan transparansi Majelis arbitrase dalam mengevaluasi permohonan perubahan klaim. Dengan demikian, prinsip efisiensi dapat dioptimalkan tanpa mengorbankan hak para pihak.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.078125 second(s)