Kesejahteraan psikologis adalah kondisi di mana individu merasa puas, sehat secara mental, mampu berfungsi optimal dalam berbagai aspek kehidupan, dan tidak hanya sekedar bebas dari tekanan. Penelitian ini berlandaskan pada enam dimensi utama dalam kesejahteraan psikologis yaitu penerimaan diri, otonomi, hubungan positif dengan orang lain, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Faktor yang berperan dalam kesejahteraan psikologis mencakup dukungan sosial, pengalaman hidup, dan locus of control. Kesejahteraan psikologis berperan penting dalam menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup sehari-hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kesejahteraan psikologis siswa di SMA “X” Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA “X” Jakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan Psychological Well-Being Scale Questionnaire (PWB-SQ) dari Vica (2024) yang telah diuji ulang validitas dan reliabilitasnya, hasilnya menunjukkan terdapat 37 item valid dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,981. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas XI di SMA “X” Jakarta secara keseluruhan tergolong dalam klasifikasi kurang sejahtera dengan persentase 32% dan cukup sejahtera dengan persentase 30%. Berdasarkan rata-rata skor pada setiap dimensi kesejahteraan psikologis, diperoleh urutan dimensi dari yang memiliki nilai rata-rata tertinggi hingga yang terendah yaitu tujuan hidup, penguasaan lingkungan, pertumbuhan pribadi, penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, dan otonomi. Siswa perlu meningkatkan kesadaran akan kesejahteraan psikologis melalui pengembangan diri dan aktivitas positif. Sekolah dan guru bimbingan konseling diharapkan dapat menciptakan lingkungan suportif serta memberikan layanan konseling, dan peneliti selanjutnya dapat memperluas cakupan studi untuk pemahaman yang lebih komprehensif mengenai kesejahteraan psikologis bagi remaja. |