Pertumbuhan UMKM di sektor kuliner menunjukkan tren positif, terutama pada usaha katering rumahan. Katering “Makan.nyoo”, yang berdiri pada tahun 2020 di kawasan Legenda Wisata, Cibubur, hadir sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat akan makanan sehat, praktis, dan terjangkau. Usaha ini mengandalkan pemesanan melalui WhatsApp serta promosi dari mulut ke mulut untuk menjangkau konsumen. Namun, seiring meningkatnya persaingan dan tuntutan digitalisasi, diperlukan strategi bisnis yang tepat untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan memperluas pangsa pasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan penyebaran kuesioner kepada pelanggan aktif. Analisis strategi dilakukan dengan menggunakan model David (2017), yang meliputi analisis SWOT, Matriks IFE dan EFE, Matriks IE, serta Matriks QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama usaha terletak pada konsistensi rasa, operasional yang tertib, serta pendekatan layanan pelanggan yang personal. Di sisi lain, masih terdapat kelemahan seperti keterbatasan tenaga kerja, kapasitas produksi, dan belum optimalnya struktur promosi digital. Peluang besar terlihat dari tren masyarakat urban yang semakin mengandalkan layanan makanan siap saji serta tingginya penggunaan media sosial dan sistem pembayaran digital. Tantangan seperti persaingan bisnis kuliner dan fluktuasi harga bahan baku perlu diantisipasi melalui strategi yang adaptif. Strategi prioritas yang dirumuskan dalam penelitian ini mencakup perekrutan tenaga pemasaran digital, inovasi menu seperti meal prep, serta optimalisasi sistem pencatatan dan pengelolaan keuangan internal. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan praktis bagi Katering “Makan.nyoo” dan UMKM kuliner lainnya dalam menghadapi persaingan di era digital. |