Sejak era kepelatihan Shin Tae-Yong, kebijakan naturalisasi di tubuh Timnas Indonesia mengalami intensifikasi yang belum pernah terjadi. Langkah ini dipandang sebagai respons atas minimnya kedalaman skuad. PSSI secara aktif merekrut pemain keturunan Indonesia yang berkarier di luar negeri dengan tujuan meningkatkan daya saing. Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi Pembaca terhadap kebijakan natrualisasi pemain Sepak Bola Timnas Indonesia oleh PSSI, khususnya di era Patrick Kluivert. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam dan analisis framing terhadap pemberitaan di portal media Bola.com pada periode Januari-April. Teori utama yang digunakan meliputi Teori Framing dan Teori Persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pembaca memandang naturalisasi sebagai langkah positif yang strategis. Namun demikian, sebagian juga menunjukkan kekhawatiran terhadap regenerasi pemain lokal dan identitas Timnas. Framing media terbukti membentuk persepsi melalui empat elemen utama: mendefinisikan masalah, memperkirakan penyebab, membuat penilaian moral, dan menawarkan solusi. Sementara itu, persepsi pembaca terbentuk oleh faktor struktural (pola narasi media) dan fungsional (pengalaman pribadi dan keterlibatan emosional dengan Timnas). Penelitian ini menyimpulkan bahwa media memiliki peran penting dalam pembentukan persepsi pembaca, tetapi pembaca tetap aktif dalam merespons dan menafsirkan pesan media berdasarkan nilai dan pengetahuan mereka. |