Penelitian ini membahas cara mahasiswa mengekspresikan autentisitas diri melalui penggunaan second account di Instagram. Akun kedua dipilih sebagai fokus karena kerap menjadi ruang yang dirasa lebih aman dan nyaman bagi mahasiswa untuk menunjukkan sisi diri yang lebih jujur tanpa tekanan seperti yang sering mereka rasakan di akun utama. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam tujuh mahasiswa Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang aktif menggunakan akun kedua di Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung lebih terbuka dan apa adanya saat berada di akun kedua. Mereka merasa lebih bebas membagikan sisi personal yang jarang ditampilkan di akun utama, terutama karena di akun tersebut audiensnya lebih terbatas dan akrab. Kemudian terdapat dua hal yang mendorong mereka mengekspresikan diri secara autentik di akun kedua media sosial, yaitu pertama, konteks sosial mendorong individu untuk mengekspresikan diri secara autentik melalui akun kedua di media sosial, atau lingkungan pertemanan yang menciptakan rasa aman untuk tampil jujur. Kedua, aspek disposisi individu mendorong kecenderungan untuk mengekspresikan diri secara autentik melalui akun kedua media sosial, yang terlihat dari dorongan internal untuk menjadi diri sendiri tanpa harus memenuhi ekspektasi followers. Maka, temuan ini memperlihatkan bahwa autentisitas di akun kedua tidak hanya dipengaruhi oleh siapa yang melihat (sosial), tetapi juga dari dalam diri pengguna yang ingin menjadi dirinya sendiri (disposisi individu). |