| Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Fear Of Missing Out terhadap Job Satisfaction yang di Mediasi Use Of Artficial Intelligence dan Subjective Well-Being Pada Karyawan Generasi Z di Jabodetabek yang bekerja di industri Technology Information (IT). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik Convenience Sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner online yang disebarkan melalui Google Form dan media sosial seperti Whatsapp, Instagram, LinkedIn, X, dan Gmail. Responden penelitian ini melibatkan 131 karyawan Generasi Z yang bekerja di di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Data diuji dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Square (PLS) dengan penggunaan software pengolahan data SmartPLS 4. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Fear Of Missing Out memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap Job Satisfaction. Dorongan untuk tidak tertinggal akan informasi atau peluang di tempat kerja mendorong keterlibatan dan Job Satisfaction karyawan. Fear Of Missing Out juga berpengaruh positif terhadap Use Of Artificial Intelligence dan Subjective Well-Being. Penggunaan Artificial Intelligence membantu karyawan bekerja lebih efisien dan adaptif terhadap tuntutan kerja, sementara Subjective Well-Being terbentuk melalui motivasi untuk tetap terhubung dan terus berkembang. Penggunaan Artificial Intelligence maupun peningkatan Subjective Well-Being, berkontribusi positif terhadap peningkatan Job Satisfaction dan berperan sebagai mediator dalam hubungan antara Fear Of Missing Out dan Job Satisfaction. |