Laba menjadi salah satu indikator utama yang digunakan dalam menilai kinerja perusahaan, sehingga perlu disajikan secara akurat dan sebenar-benarnya. Namun, tekanan untuk menyajikan kinerja yang baik di mata para pemangku kepentingan sering kali mendorong manajer melakukan praktik manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh financial distress dan leverage terhadap manajemen laba dengan kualitas audit sebagai variabel moderasi. Variabel independen yaitu financial distress diukur dengan Altman Z-Score, sementara leverage dengan debt to asset ratio. Variabel dependen yaitu manajemen laba diukur dengan discretionary accruals. Populasi dalam penelitian yaitu perusahaan consumer non-cyclicals yang terdaftar di BEI periode 2022-2024. Dengan metode purposive sampling, diperoleh sebanyak 65 perusahaan (=195 data observasi) yang menjadi sampel penelitian. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan di situs BEI dan laman masing-masing perusahaan. Metode analisis yang digunakan yaitu statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis, dan analisis regresi moderasi yang diolah menggunakan SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial distress tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, sementara leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. Kualitas audit memoderasi pengaruh financial distress terhadap manajemen laba, tetapi tidak memoderasi pengaruh leverage terhadap manajemen laba. |