| Tren konsumsi produk Korea Selatan di Indonesia, termasuk mie instan, terus meningkat dan memicu persaingan antar merek untuk merebut hati konsumen, terutama di kota besar seperti Jakarta. Dalam konteks mayoritas penduduk beragama Islam, label halal menjadi faktor penting dalam pertimbangan pembelian, sementara harga juga berperan besar, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian mie instan Korea Selatan di kota Jakarta serta mengetahui pengaruh label halal terhadap keputusan pembelian mie instan Korea Selatan di kota Jakarta. Dengan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksplanatif, penelitian ini melibatkan 153 responden berusia 17–30 tahun yang pernah membeli mie instan Korea Selatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa baik label halal maupun harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, baik secara parsial maupun simultan. Label halal memengaruhi persepsi konsumen terhadap keamanan dan kehalalan produk, sedangkan harga terbukti lebih dominan dalam memengaruhi keputusan pembelian, terutama bagi konsumen muda yang cenderung sensitif terhadap nilai dan kesesuaian harga dengan kualitas. Berdasarkan temuan tersebut, produsen dan distributor disarankan untuk mencantumkan label halal secara jelas pada kemasan, menerapkan strategi harga berbasis nilai (value-based pricing), dan memasarkan produk sebagai mie instan premium yang halal, lezat, dan otentik. Di sisi akademis, penelitian mendatang disarankan untuk menambahkan variabel lain seperti kemasan, promosi, atau pengaruh Korea Selatan Wave, memperluas cakupan wilayah, serta membandingkan preferensi konsumen antara produk lokal dan Korea Selatan guna memperkaya pemahaman tentang perilaku pembelian mie instan di Indonesia. |