Penggunaan media sosial yang berlebihan pada remaja dapat berhubungan dengan kesehatan mental, termasuk korelasinya dengan gejala depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan media sosial dan gejala depresi pada remaja usia 15–19 tahun di Jakarta dan Bogor. Gejala depresi pada remaja menunjukkan hubungan dengan perilaku adiktif terhadap media sosial, yang terkait dengan faktor psikososial seperti perbandingan sosial dan FoMO. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Sebanyak 84 remaja dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Bergen Social Media Addiction Scale (BSMAS) dan Beck Depression Inventory-II (BDI-II) yang telah terstandarisasi secara lokal. Uji korelasi Spearman digunakan sebagai teknik analisis utama untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan positif antara kecanduan media sosial dan gejala depresi. Temuan ini memperkuat pentingnya perhatian terhadap penggunaan media sosial dalam pencegahan masalah psikologis remaja. Penelitian ini memberikan dasar ilmiah bagi intervensi kesehatan mental berbasis bukti, khususnya di konteks remaja perkotaan Indonesia. |