Angka partisipan kerja wanita semakin meningkat hingga mencapai 67,43%. Peningkatan ini menjadi puncak peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Peningkatan tersebut tidak lepas dari kondisi Covid-19 yang mendorong perempuan untuk ikut berpartisipasi demi mendukung kondisi finansial keluarga. Hal ini menciptakan peran ganda yang bisa terjadi pada ibu. Kedua peran ini memiliki bebannya masing-masing yang mana ibu dibebankan sebagai pengasuhan utama kepada anak dan beban menjalankan tanggung jawab dalam pekerjaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan desain deskriptif. Data dikumpulkan dari 136 ibu bekerja di sektor informal yang memiliki anak usia dini dengan penyebaran kuesioner daring. Menggunakan alat ukur Parental Burnout Assessment (PBA) versi adaptasi Bahasa Indonesia yang dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Analisis menunjukan tingkat parental burnout ibu bekerja di kategori sedang hingga tinggi (mean = 114.87). Data penelitian menunjukkan dimensi yang paling dominan adalah kelelahan emosional dalam menjalankan peran sebagai orang tua. Variasi tingkat burnout juga ditemukan berdasarkan faktor-faktor demografis tertentu, seperti jumlah anak, jam kerja yang panjang, dan kurangnya dukungan pasangan. Responden yang tinggal di daerah dengan akses terbatas terhadap dukungan sosial menunjukkan tingkat burnout yang lebih tinggi. |