Detail PERUBAHAN IDENTITAS SOSIAL SEBAGAI ANGGOTA KOMUNITAS PRO-ED KE PRO-RECOVERY DI X (TWITTER): ANALISIS NARATIF PEMULIHAN GANGGUAN MAKAN Bibliografi Author: Novelina, Angelika Putri ; Nugroho, Stefani Haning Swarati (Advisor) Topik: Pemulihan gangguan makan; identitas sosial; SIMOR; komunitas virtual; X; Twitter Bahasa: (ID )     Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2025     Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis Fulltext: 202107000125_Angelika Putri Novelina_Stefani Haning Swarati Nugroho, M.A., Ph.D_PERUBAHAN IDENTITAS SOSIAL SEBAGAI ANGGOTA KOMUNITAS PRO-ED KE PRO-RECOVERY DI X (TWITTER).pdf (1.09MB; 2 download) 202107000125_Angelika Putri Novelina_LembarAdministrasi.pdf (898.57KB; 2 download) Abstract Komunitas gangguan makan di media sosial sudah menarik banyak perhatian peneliti, dengan kontennya yang memperburuk kondisi penderita. Terlebih lagi, komunitas ini diyakini memicu terbentuknya identitas sosial berbasis gangguan makan. Di sisi lain, terdapat pula komunitas pemulihan yang melawan pengaruh berbahaya dari komunitas tersebut. Individu dengan gangguan makan kerap kesulitan mendapatkan dukungan yang cocok, sehingga komunitas ini mungkin berperan penting untuk menjadi sarana alternatif dalam mendorong pemulihan. Sayangnya, masih sedikit riset yang dilakukan untuk ruang daring ini. Penelitian ini menggunakan Social Identity Model of Recovery (SIMOR) untuk mengeksplorasi pemulihan sebagai proses perubahan identitas sosial. Peneliti menelusuri pengalaman individu yang melepas identitas sosial gangguan makan dan mengadopsi identitas sosial baru berbasis pemulihan. Perpindahan ini terjadi dalam komunitas daring di X (Twitter). Analisis tematik naratif digunakan untuk memaparkan proses pemulihan ini. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian konsep SIMOR dengan narasi partisipan. Partisipan secara sadar berupaya melepaskan keanggotaan komunitas pro-ED serta identitas terkait, dan memperkuat hubungan dengan komunitas pro-recovery dengan mengikuti norma dan berinteraksi dengan sesama anggota. Kedua komunitas memainkan peran penting dalam narasi partisipan. Walau literatur menganggap keterkaitan diri dengan gangguan makan sebagai hal yang problematik, temuan menunjukkan potensi peran identitas sosial dalam mendorong pemulihan. Komunitas gangguan makan memang rawan dampak buruk, tetapi partisipan tetap mengakui pentingnya keberadaan komunitas ini bagi penderita. Komunitas pro-recovery membantu mendorong pemulihan tetapi juga tidak terlepas dari risiko pemicu. Regulasi partisipan diperlukan dalam keterlibatan di tiap komunitas. Temuan menunjukkan potensi manfaat komunitas daring dalam mendorong pemulihan melalui perubahan identitas sosial. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved