TikTok merupakan media sosial yang populer dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai hiburan maupun sumber informasi. Di Indonesia, pengguna TikTok didominasi oleh kelompok usia emerging adulthood, dengan 34,9% berada pada rentang usia 18–24 tahun. TikTok memiliki algoritma yang terus menampilkan konten secara otomatis, sehingga mendorong penggunaan yang berlebihan dan berpotensi mengganggu keseimbangan antara aktivitas daring dan tanggung jawab akademik. Kondisi ini berkaitan dengan kemampuan kontrol diri, seperti pengaturan waktu dan pengendalian impuls. Emerging adulthood di Jakarta merupakan kelompok yang relevan untuk diteliti karena berada dalam masa transisi menuju kedewasaan dengan berbagai tuntutan akademik dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dan intensitas penggunaan TikTok pada emerging adulthood. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan teknik convenience sampling terhadap 203 responden (133 perempuan dan 70 laki-laki). Instrumen yang digunakan adalah Social Networking Time Use Scale (SONTUS) dengan reliabilitas 0,913 dan validitas item r antara <0,01 hingga 0,147, serta Brief Self-Control Scale (BSCS) dengan reliabilitas 0,846 dan validitas item r <0,01. Hasil penelitian menunjukkan korelasi negatif signifikan antara kontrol diri dengan intensitas penggunaan TikTok, khususnya pada dimensi relaxation and free periods, academic-related periods, stress-related periods, dan motives for use. Namun, dimensi public places related use tidak menunjukkan korelasi signifikan, yang kemungkinan dipengaruhi oleh faktor situasional dan norma sosial. |