Instagram memiliki peran dalam membentuk persepsi kecantikan dengan fitur dan konten yang disediakan. Penggunaan Instagram secara intens berkaitan dengan kecenderungan BDD, seperti internalisasi standar kecantikan dan perbandingan sosial. Penelitian ini berfokus pada dewasa awal pengakses konten kecantikan Instagram di DKI Jakarta. Meski sudah banyak penelitian yang mengaitkan media sosial dengan dimensi citra tubuh, belum banyak yang spesifik membahas mengenai kecenderungan BDD dan intensitas penggunaan Instagram pada kriteria subjek ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecenderungan BDD dan intensitas penggunaan Instagram pada dewasa awal pengakses konten kecantikan Instagram di DKI Jakarta. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu teknik korelasi Spearman-Brown. Kecenderungan BDD diukur dengan alat ukur yang diadaptasi dari aspek BDD oleh Rosen dan Reiter (1996). Intensitas penggunaan Instagram diukur dengan alat ukur yang diadaptasi dari intensitas penggunaan Facebook oleh Ellison et al. (2007). Terdapat 140 partisipan yang merupakan dewasa awal pengakses konten kecantikan Instagram yang berdomisili di DKI Jakarta. Hasil penelitian dengan sampel ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan (r2 = 0,045, p<.05)antara kecenderungan BDD dan intensitas penggunaan Instagram pada dewasa awal pengakses konten kecantikan Instagram di DKI Jakarta. Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan juga kesadaran subjek, terutama tentang penggunaan Instagram dan kecenderungan BDD. |