Di tengah komunitas musisi dewasa muda Indonesia, konsumsi rokok dan alkohol merupakan perilaku yang ternormalisasi. Tekanan untuk konformitas terhadap perilaku ini sangat kuat, sementara penelitian mengenai musisi yang memilih untuk tidak mengikuti norma tersebut masih terbatas. Penelitian ini bertujuan memahami gambaran perilaku nonconformity terhadap terhadap perilaku merokok dan minum alkohol pada kelompok tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor pendukungnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain reflexive thematic analysis. Partisipan terdiri dari tiga musisi dewasa muda yang tidak melakukan perilaku merokok dan minum alkohol di Indonesia. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur untuk mengeksplorasi motivasi, strategi, dan pemaknaan atas pilihan nonconformity mereka. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola makna yang muncul dari narasi partisipan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nonconformity para partisipan adalah keputusan sadar yang berakar pada pengalaman formatif di masa remaja dan prinsip pribadi yang kuat. Pilihan ini berhasil dipertahankan dengan ditopang oleh dua pilar utama: kekuatan internal (prinsip dan kepercayaan diri) dan dukungan sosial eksternal (lingkungan yang suportif atau menghargai). Temuan juga mengungkapkan bahwa para partisipan memaknai pilihan nonconformity mereka sebagai cerminan nilai personal yang mendukung integritas profesional dan otentisitas karya, bukan sesuatu yang perlu dipamerkan atau dibanggakan. Penelitian ini menyiratkan pentingnya menciptakan lingkungan musik yang lebih inklusif bagi musisi yang memilih gaya hidup sehat. |