Fenomena ibu bekerja, khususnya dalam profesi perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), menimbulkan tantangan tersendiri dalam menyeimbangkan peran ganda sebagai tenaga kesehatan dan sebagai ibu. Ibu memiliki peran seorang pekerja profesional, begitu berbalik dengan tuntutan di rumah yang mengharuskan berperan sebagai sosok yang lebih lembut. Kompleksitas tuntutan pekerjaan seperti shift malam, beban emosional tinggi, dan jadwal kerja tidak tetap, kerap memunculkan work family conflict. Di sisi lain, dari aspek keluarga, kebutuhan emosional dan bimbingan anak memerlukan kehadiran intensif seorang ibu. Ketidakhadiran ibu, membuat kurangnya dukungan dari pasangan atau keluarga besar, serta rasa bersalah, dan sumber stress peran ganda ini. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh memahami dinamika konflik peran dari dua sisi kerja dan keluarga serta bagaimana strategi coping yang diterapkan
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode wawancara semi terstruktur terhadap tiga partisipan yang merupakan ibu bekerja sebagai perawat IGD dan memiliki anak. Data dianalisis dengan metode tematik untuk menggambarkan pengalaman subjektif partisipan terkait bentuk konflik dan strategi penanganan yang diterapkan. Kriteria pemilihan partisipan menggunakan criterion sampling dengan karakteristik pengalaman kerja minimal satu tahun di IGD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga partisipan mengalami berbagai bentuk work family conflict, meliputi time-based, strain-based, dan behavior-based conflict. Salah satunya time-based conflict berupa tuntutan jam kerja yang membuat mereka harus melewatkan momen penting bersama keluarga. Untuk mengatasi konflik tersebut, partisipan menerapkan beragam strategi coping yang diklasifikasikan dalam delapan kategori. Penggunaan strategi coping yang fleksibel dan kontekstual, serta dukungan dari pasangan atau keluarga besar, terbukti membantu partisipan menjalankan peran ganda secara lebih adaptif. Penelitian ini merekomendasikan perlunya dukungan institusional berupa kebijakan kerja fleksibel serta program pendampingan psikososial untuk meningkatkan kesejahteraan ibu perawat IGD. |