Fenomena perubahan ekonomi global, naik-turunnya daya beli konsumen, serta ketidakpastian kebijakan pemerintah kerap menjadi tantangan utama yang dihadapi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dalam situasi seperti ini, kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian dan tetap tangguh secara psikologis menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hardiness dan Intolerance of uncertainty pada pelaku UMKM di Indonesia. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan partisipan sebanyak 710 pelaku UMKM Mikro dan Kecil dari berbagai wilayah di Indonesia. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara convenience sampling, dan data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner daring. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Intolerance of uncertainty Scale–Revised (IUS-R) dan Skala Kepribadian Tangguh untuk Dewasa Awal yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara hardiness dan Intolerance of uncertainty (r = 0,254, p < 0,001). Temuan ini menunjukkan bahwa ketidakpastian yang dihadapi pelaku UMKM justru dapat mendorong terbentuknya hardiness psikologis. Selain itu, ditemukan pula bahwa usia dan lama berwirausaha memiliki hubungan negatif dengan Intolerance of uncertainty, sehingga menunjukkan bahwa pengalaman turut berkontribusi dalam membentuk toleransi terhadap ketidakpastian.Penelitian ini merekomendasikan pentingnya penguatan aspek hardiness psikologis dalam program pemberdayaan dan pendampingan UMKM agar pelaku usaha lebih siap secara mental menghadapi tantangan dalam dunia bisnis yang terus berubah. |