Jakarta memiliki universitas dengan akreditasi yang baik serta merupakan ibukota dengan pusat ekonomi sehingga mahasiswa memilih untuk melanjutkan pendidikan. Mahasiswa merantau ke Jakarta seringkali menghadapi berbagai tantangan adaptasi, seperti jauh dari keluarga, perbedaan budaya, dan tuntutan akademik. Masih sedikit penelitian mengenai resiliensi dan dukungan sosial yang dipersepsikan pada mahasiswa rantau di Jakarta. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial yang dipersepsikan dan dukungan resiliensi pada mahasiswa rantau di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan 134 partisipan dipilih melalui convenience sampling dan snowball sampling. Resiliensi merupakan kualitas seseorang untuk bertahan dan bangkit dalam menghadapi kesulitan dengan menggunakan alat ukur Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), sedangkan dukungan sosial yang dipersepsikan merupakan dukungan yang didapatkan oleh individu dengan menggunakan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk dukungan sosial yang dipersepsikan. Analisis data dilakukan melalui perangkat JASP versi 0.19.3.0. Hasil Uji korelasi dalam penelitian ini diperoleh nilai Pearson’s sebesar 0.501 dengan nilai signifikansi 0.005. Dengan demikian, mahasiswa rantau di Jakarta dengan tingkat resiliensi yang tinggi cenderung menunjukkan dukungan sosial yang dipersepsikan tinggi pula, dan begitu juga sebaliknya.Hasil penelitian ini menunjukkan dukungan sosial yang dipersepsikan merupakan faktor penting yang berkaitan tingkat resiliensi. Disarankan bagi lingkungan sekitar untuk memberikan dukungan bagi perantau dan bagi institusi atau universitas untuk dapat memberikan program peer support agar dapat meningkatkan tingkat resiliensi pada diri mahasiswa rantau di Jakarta. |