Karyawan Gen Z memiliki prioritas yang berbeda dengan generasi lainnya. Mereka lebih mementingkan kesejahteraan dirinya daripada pekerjaan. Gen Z dikenal lebih suka berada di lingkungan aman dan cenderung menghindari situasi yang membuatnya tidak nyaman atau disebut safetyism. Pada situasi tersebut, Gen Z mencoba mencari lingkungan yang memberikan keselamatan psikologis (psychological safety) bagi dirinya. Psychological safety dipandang sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan work engagement. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara psychological safety dan work engagement pada karyawan Gen Z di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik convenience sampling yang melibatkan 163 responden dari enam wilayah di DKI Jakarta. Alat ukur yang digunakan adalah Psychological Safety Scale (PSS) dan Utrecht Work Engagement Scale-17 (UWES-17) telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. PSS memiliki reliabilitas 0,604 dan validitas item 0,163–0,473, sedangkan UWES-17 memiliki reliabilitas 0,921 dan validitas item 0,401–0,773. Hasil penelitian utama menunjukkan hubungan psychological safety dan work engagement tidak signifikan. Diketahui psychological safety tidak secara langsung berkorelasi dengan work engagement pada karyawan Gen Z di DKI Jakarta. Di sisi lain, hubungan antara psychological safety dan dimensi dedication pada work engagement menghasilkan signifikan. Dari penelitian ini, menekankan pentingnya perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja aman dan nyaman bagi karyawan Gen Z agar merasa dihargai dan fokus pada pekerjaannya. |