Anda belum login :: 27 Jul 2025 13:39 WIB
Detail
BukuHUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI "AKHLAK" DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN PT BANK X REGION A
Bibliografi
Author: Panjaitan, Haskia Twinsa ; Kembaren, Esther Muliana (Advisor)
Topik: Budaya Organisasi AKHLAK; Komitmen Organisasi; Karyawan Bank; BUMN
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2025    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Tuntutan kerja berlebih dapat menimbulkan rasa kewalahan dan keinginan untuk pindah, namun karyawan PT Bank X Region A tetap menjalankan tanggung jawab dan bertahan di perusahaan. Budaya organisasi AKHLAK dibentuk oleh BUMN untuk mendukung peningkatan kerja secara berkelanjutan apabila diterapkan secara konsisten di perusahaan BUMN, salah satunya PT Bank X Region A. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa budaya organisasi memiliki hubungan positif dengan komitmen organisasi karyawan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi AKHLAK dengan komitmen organisasi secara keseluruhan maupun per dimensi pada karyawan PT Bank X Region A.
Penelitian ini dilakukan pada 34 karyawan PT Bank X Region A yang diperoleh melalui teknik sampling sensus. Alat ukur yang digunakan berupa skala likert, yaitu Budaya Organisasi AKHLAK (validitas 0.919; reliabilitas 0.961), serta Organizational Commitment Questionnaire (OCQ) (validitas 0.755; reliabilitas 0.902). Hasil penelitian akan dijumlah dan diolah menggunakan Cronbach’s alpha, Item-rest correlation, Spearman Correlation, Leven’s, ANOVA, Mann-Whitney, Independent sample t-test dengan bantuan JASP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara budaya organisasi AKHLAK dengan komitmen organisasi secara keseluruhan maupun pada masing-masing dimensinya. Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun persepsi karyawan terhadap penerapan budaya organisasi AKHLAK di PT Bank X Region A tergolong tinggi, hal tersebut belum sepenuhnya tercermin dalam tingkat komitmen organisasi secara menyeluruh. Secara khusus, komitmen rasional merupakan dimensi yang paling dominan dibandingkan komitmen afektif dan normatif. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menjadi langkah awal bagi perusahaan maupun karyawan untuk mulai membangun dan memperkuat dimensi komitmen afektif dan normatif, agar keterikatan terhadap organisasi dapat terbentuk secara lebih utuh dan berkelanjutan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.125 second(s)