Anda belum login :: 26 Jul 2025 14:13 WIB
Detail
BukuEfektivitas Bermain Clay Tepung dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus
Bibliografi
Author: Han, Cheryl ; Aryanto, Christ Billy (Advisor); Pandia, Weny Savitry S. (Advisor)
Topik: motorik halus; anak usia dini; clay tepung
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2025    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Kemampuan motorik halus merupakan keterampilan yang melibatkan koordinasi otot-otot kecil, terutama tangan dan jari. Keterampilan ini sangat penting bagi kemandirian serta kesiapan anak dalam menjalani aktivitas belajar. Namun, banyak anak usia dini mengalami keterlambatan dalam keterampilan ini akibat kurangnya aktivitas yang secara spesifik memberikan stimulasi motorik halus. Salah satu bentuk aktivitas yang dapat digunakan untuk menstimulasi kemampuan tersebut adalah bermain clay tepung. Kegiatan ini memungkinkan anak untuk melakukan berbagai gerakan seperti meremas, mencetak, dan membentuk menggunakan tangan, yang secara langsung melatih kekuatan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain clay tepung terhadap peningkatan kemampuan motorik halus anak usia 4–5 tahun di salah satu sekolah Montessori di Jakarta.
Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen dengan pendekatan one-group pretest-posttest. Partisipan terdiri dari 12 anak usia 4–5 tahun yang mengikuti intervensi bermain clay tepung sebanyak tiga kali dalam dua minggu. Pengumpulan data dilakukan menggunakan behavior checklist yang terdiri dari 18 item, dan dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test karena data tidak terdistribusi normal.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata kemampuan motorik halus antara pretest dan posttest, namun peningkatan tersebut tidak signifikan secara statistik (p = 1.000). Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun bermain clay tepung memiliki potensi sebagai media stimulasi motorik halus, intervensi jangka pendek dengan frekuensi rendah belum cukup untuk menghasilkan perubahan signifikan. Penelitian ini menyarankan agar kegiatan serupa dilakukan dengan intensitas yang lebih tinggi untuk mendukung perkembangan motorik halus secara lebih optimal.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)