Di era teknologi yang semakin berkembang, telah mendorong munculnya pola kerja baru yang lebih fleksibel, salah satunya adalah gig economy. Dalam sistem ini, individu bekerja berdasarkan permintaan melalui platform digital, seperti layanan ojek online, kurir, dan pesan-antar. Pola kerja ini semakin diminati pekerja di Indonesia karena menawarkan fleksibilitas waktu dan otonomi. Namun, dibalik fleksibilitas tersebut, perubahan pola kerja ini memunculkan tantangan tersendiri bagi gig worker dalam menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan, yang dapat memengaruhi kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work life balance dan job satisfaction pada gig worker generasi z. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan teknik convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan alat ukur work life balance oleh Fisher Bulger & Smith, dan alat ukur job satisfaction oleh Spector, yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini melibatkan 106 responden generasi z yang bekerja sebagai gig worker yang berbasis pada platform online perusahaan. Dalam analisis data korelasi, metode yang digunakan adalah korelasi spearman dikarenakan distribusi data yang tidak normal. Hasil korelasi spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara work life balance dan job satisfaction pada gig worker generasi Z. |