Resistensi antibiotik yang disebabkan oleh Escherichia coli (E.coli) merupakan ancaman serius bagi kesehatan global, termasuk terhadap antibiotik lini pertama seperti ampisilin dan antibiotik spektrum luas seperti meropenem. Bakteri resisten dapat terlepas ke lingkungan melalui feses dan mencemari perairan, termasuk waduk yang sering terpapar aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi resistensi E.coli terhadap ampisilin dan meropenem pada air Waduk Sunter Utara, Jakarta Utara. Sampel air diambil dari tiga titik berbeda dan dianalisis melalui tahap pendugaan pada media Lactose Broth (LB), dilanjutkan dengan isolasi menggunakan media selektif diferensial Chromocult Coliform Agar (CCA). Sebanyak 24 isolat E.coli berhasil diperoleh, dan 12 isolat dipilih secara representatif untuk diuji resistensinya menggunakan metode difusi cakram Kirby–Bauer. Hasil uji menunjukkan bahwa isolat dari Titik 2 bersifat resisten terhadap ampisilin, sementara isolat dari seluruh titik tetap sensitif terhadap meropenem. Namun, kesimpulan ini perlu ditafsirkan secara hati-hati karena pengujian belum dilengkapi dengan replikasi dan kontrol strain sensitif sebagai pembanding. Meskipun demikian, temuan ini mengindikasikan adanya potensi penyebaran E.coli resisten di lingkungan perairan yang terpapar aktivitas domestik, serta menegaskan pentingnya pemantauan resistensi antimikroba di ekosistem air perkotaan sebagai langkah mitigasi risiko kesehatan masyarakat. |