Dalam menghadapi tantangan global akan ketahanan energi, organisasi dituntut mendorong perilaku pro-lingkungan di tempat kerja (pro-environmental behavior/PEB). PT. X, sebagai perusahaan manufaktur berbasis pulp dan kertas telah menerapkan berbagai kebijakan lingkungan. Dalam kesehariannya seluruh karyawan belum sepenuhnya menunjukkan PEB secara konsisten seperti tidak mematikan lampu dan penggunaan tisu secara berlebihan. PEB didefinisikan sebagai perilaku pro-lingkungan yang diterapkan karyawan di tempat kerja dalam upaya melestarikan lingkungan. Salah satu faktor yang memengaruhi PEB adalah organizational readiness for change (ORfC), yaitu persepsi kolektif anggota organisasi tentang perlunya perubahan dan kemampuan organisasi untuk melaksanakan perubahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ORfC dapat memengaruhi PEB pada karyawan PT. X. Pendekatan kuantitatif dengan metode survei dipergunakan untuk 154 karyawan PT X. Instrumen yang digunakan meliputi skala ORfC (a = 0.94; validitas r = 0.64–0.82) dan skala PEB (a = 0.88; validitas r = 0.290.72). Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman’s rho dan regresi linear sederhana. Hasil menunjukkan bahwa ORfC secara signifikan memprediksi PEB (p<0.001) dengan kontribusi sebesar 12.7%. Dimensi change efficacy dan change commitment juga masing-masing memiliki korelasi terhadap PEB. Selain itu, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara jenis kelamin dan lama bekerja terhadap PEB. Temuan ini menunjukkan pentingnya memperkuat keyakinan kolektif organisasi terhadap perubahan untuk mendorong perilaku pro-lingkungan. Disarankan agar PT.X meningkatkan program pelatihan, monitoring, dan komunikasi internal untuk memperkuat kesiapan organisasi dalam mendukung keberlanjutan. |