Meningkatnya jumlah penduduk lansia di Indonesia menimbulkan meningkatnya prevalensi penyakit kronis yang memerlukan pengobatan berjangka panjang dan seringkali menyebabkan polifarmasi, yang dapat mengakibatkan melonjaknya risiko kejadian Drug Related Problems (DRP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis frekuensi kejadian, jenis, serta korelasi antara jumlah obat dengan kejadian DRP pada pasien lansia rawat inap dengan polifarmasi di Rumah Sakit Atma Jaya. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan metode deskriptif analitik terhadap 115 pasien lansia (=60 tahun) yang menerima obat polifarmasi (=5 obat). Data dikumpulkan melalui rekam medis pasien, dan analisis hubungan jumlah obat dengan kejadian DRP dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 8,7% pasien mengalami kejadian DRP, seluruhnya berhubungan dengan pemilihan obat, terutama kombinasi obat yang tidak tepat serta duplikasi terapi. Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara jumlah obat yang diberikan dengan kejadian DRP (p=0,102). |