Peran ayah dalam keluarga memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Selain sebagai pencari nafkah, ayah juga berperan sebagai teman main, caretaker, dan pengawas yang memberikan bimbingan serta dukungan emosional bagi anak di rumah. Penelitian ini berlandaskan pada pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak, yang mencakup dimensi fisik, emosional, sosial, serta pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif anak terhadap peran ayah, khususnya dalam aspek pengasuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah 41, mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2021-2022, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Peneliti mengadopsi instrumen Father Presence Questionnaire (FPQ) yang diadaptasi oleh Khoiriyah (2023) dengan 42 pernyataan valid dan nilai koofisien reliabilitas sebesar 0.968. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 6 responden (15%) mahasiswa memiliki tingkatan peran ayah yang rendah, 29 responden (70%) memiliki tingkatan peran ayah yang sedang, dan 6 responden (15%) memiliki tingkatan peran ayah yang tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki keterlibatan ayah yang sedang. Berdasarkan analisis diketahui bahwa dimensi Beliefs About the Father memperoleh skor rata-rata 178, yang merupakan skor tertinggi, dibandingkan dengan dimensi Relationship with Father yang memperoleh skor rata-rata 144. Hal ini menunjukkan pandangan positif yang kuat terhadap peran ayah dalam mendukung kehidupan individu. Enam subjek penelitian memiliki tingkat peran ayah yang rendah dalam aspek emosional. Mahasiswa diharapkan untuk lebih memahami peran ayah tidak hanya dalam aspek materi, tetapi juga aspek emosional dan sosial. Peneliti menyarankan kepada Dosen PA untuk dapat memberikan dukungan yang lebih intensif, baik melalui pendekatan konseling atau diskusi yang dapat membantu mahasiswa memahami pentingnya keterlibatan ayah dalam perkembangan mereka. |