Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang menempati 10 peringkat besar penyebab kematian tanpa terapi kuratif. Terapi penghambat asetilkolinesterase saat ini berisiko menimbulkan efek samping jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan terapi alternatif yang lebih aman dan terjangkau. Penelitian ini mengevaluasi potensi senyawa asam fenolik dari daun kelor (Moringa oleifera) sebagai kandidat terapi alternatif penghambat asetilkolinesterase dengan metode studi in silico. Studi ini meliputi prediksi ADME-T, penambatan molekul, dinamika molekuler, dan analisis DFT yang dilakukan pada 10 ligan uji golongan asam fenolik. Dari hasil analisis, 4-hydroxyphenylacetic acid menunjukkan energi ikatan terendah (-4,93 kkal/mol) dan mampu membentuk ikatan stabil dengan sisi aktif asetilkolinesterase ditinjau dari jenis interaksi yang terjadi, simulasi dinamika molekuler, dan analisis DFT. Selain itu, senyawa ini memenuhi aturan Lipinski dan Veber, serta memiliki profil farmakokinetika dan toksisitas yang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa 4-hydroxyphenylacetic acid berpotensi sebagai kandidat terapi alternatif Alzheimer. Studi lanjutan diperlukan untuk validasi lebih lanjut kemampuan 4-hydroxyphenylacetic acid sebagai terapi alternatif baik secara in vitro maupun in vivo |