Penyalahgunaan dan efek ketergantungan yang timbul dari penggunaan obat analgesik opioid menjadi suatu tantangan dalam pengobatan penyakit kronis. Oleh karena itu, terdapat urgensi untuk mengembangkan terapi alternatif yang lebih aman menggunakan tanaman herbal, salah satu tanaman yang digunakan adalah tanaman kratom (Mitagyna speciosa), yang memiliki metabolit utama, mitaginin yang terbukti memiliki aktivitas analgesik. Ekstrak kratom diketahui memiliki indeks terapi sempit dan mengandung metabolit utama yang memiliki sifat fisikokimia cocok untuk formulasi topikal. Namun, penelitian yang membahas efek analgesik kratom melalui rute penghantaran topikal masih sedikit. Pengujian efektivitas krim ekstrak kratom sebagai analgesik dilakukan secara in vivo dengan metode formalin test. Mencit terbagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok krim blanko, kelompok krim kontrol positif (natrium diklofenak 1,56 mg/g), dan kelompok krim ekstrak daun kratom dengan masing-masing dosis sebesar 166,7mg/g, 250mg/g, 333,3mg/g, dan 416 mg/g. Kesimpulan dari penelitian ini yakni, krim ekstrak daun kratom memiliki aktivitas analgesik dan krim ekstrak daun kratom pada dosis 416 mg/g menghasilkan daya analgesik tertinggi senilai 70,59%. Nilai dosis efektif rata-rata (ED50) ekstrak etanol daun kratom topikal yang didapatkan sebesar 206,51±43,54 mg/g. Meskipun demikian, penelitian toksisitas ekstrak kratom topikal dan optimasi formula krim ekstrak daun kratom masih perlu dilakukan sebagai kelanjutan. |