Perkawinan dalam Gereja Katolik dipandang sebagai perjanjian antara seorang laki-laki dan perempuan yang menjadi simbol kasih setia Tuhan kepada umat-Nya. Namun, dalam konteks kehidupan manusia di dunia, perkawinan Katolik seringkali menghadapi berbagai tantangan seperti, ketidaksetiaan, perselingkuhan, KDRT, dan perselisihan yang terjadi terus-menerus hingga berdampak pada perceraian. Penulis berusaha menyikapi persoalan ini melalui ajaran mengenai perlunya tindakan persiapan perkawinan yang memadai bagi keluarga-keluarga dan pasangan yang hendak menikah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali ajaran Gereja mengenai persiapan perkawinan, mendapatkan gambaran mengenai tantangan dan peluang dalam mempersiapkan hidup berkeluarga, serta menyusun suatu program katekese yang dapat mendukung persiapan hidup berkeluarga. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan mengkaji perkawinan Katolik serta persiapannya dari Kitab Suci, Katekismus Gereja Katolik (KGK), Kitab Hukum Kanonik (KHK), dokumen Gaudium et Spes, Familiaris Consortio, Amoris Laetitia, dan Pedoman Pastoral Keluarga oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), serta jurnal-jurnal yang mendukung. Hasil kajian menunjukkan bahwa Gereja Katolik menekankan urgensi persiapan hidup berkeluarga melalui tiga tahap, yaitu: persiapan jauh, persiapan dekat, dan persiapan langsung. Bentuk persiapan dekat yang dilakukan Gereja salah satunya ialah MRT. Tidak hanya persiapan dekat, persiapan jarak jauh juga perlu ditekankan dalam membimbing calon pasangan suami-istri membangun hidup perkawinan. Oleh karena itu penulis mengusulkan program katekese keluarga untuk diberikan kepada orang tua yang sudah memiliki anak supaya dapat mempersiapkan anak-anak mereka memilih panggilan hidup agar mampu menjadi saksi nyata kasih Kristus di dunia masa kini. |