Setiap tahunnya terdapat peningkatan anak yang didiagnosa dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Anak dengan ASD memiliki kebutuhan yang unik dan sering menunjukkan tantangan perilaku serta emosional, yang bisa menjadi beban psikologis bagi orang tua, terutama ibu. Sebagai sosok yang paling sering mendampingi anak, ibu berperan penting dalam memahami, merawat, dan membangun hubungan positif dengan anak. Penerimaan ibu terhadap kondisi anak sangat berpengaruh pada pola asuh dan perkembangan anak secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerimaan pada ibu yang memiliki anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) yang berusia antara 10 hingga 20 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologis. Penelitian melibatkan 3 partisipan yang memiliki anak yang sudah didiagnosa oleh profesional sebagai anak Autism Spectrum Disorder. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Selain itu, metode analisis penelitian menggunakan phenomenology analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu melalui denial, anger, bargaining, depression, dan acceptance dalam menerima kondisi dirinya. Banyak hal yang menjadi faktor yang mendukung proses dari penerimaan, seperti lingkungan pertemanan, keluarga, spiritualitas, dan motivasi diri. Rasa syukur dapat membantu ibu untuk dapat menerima diri sendiri. Selain itu, penerimaan dapat membuat ibu lebih baik dalam merawat anak dan lebih baik dalam bersikap terhadap sekitarnya. |