Tingkat pengangguran yang tinggi merupakan tantangan besar bagi pembangunan suatu negara. Tingkat pengangguran yang tinggi dan kronis berdampak negatif terhadap pembangunan lingkungan, sosial, ekonomi, politik, serta kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini mengkaji pengaruh Investasi Asing Langsung (FDI), Indeks Pembangunan Manusia (HDI), Produk Domestik Bruto (GDP), Indeks Harga Konsumen (CPI), dan pandemi COVID-19 terhadap tingkat pengangguran di enam negara ASEAN—Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam—pada periode 2010-2023 menggunakan analisis data panel dengan model efek tetap (Fixed Effect Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa FDI tidak berpengaruh signifikan dalam mengurangi pengangguran, sedangkan HDI berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran. GDP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran, mendukung hipotesis bahwa kenaikan pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan penurunan tingkat pengangguran. CPI secara signifikan menurunkan pengangguran, menunjukkan adanya trade-off antara inflasi dengan pengangguran. Terakhir, pandemi COVID-19 secara signifikan meningkatkan pengangguran. Temuan ini mengungkap hubungan kompleks antara faktor-faktor makroekonomi dan pengangguran di ASEAN-6, memberikan wawasan mengenai dinamika pasar tenaga kerja di kawasan tersebut. |