Diabetes merupakan penyakit metabolik karena tidak mampu mengontrol kadar glukosa darah (KGD) sehingga terjadi peningkatan. Berbagai masalah pada terapi diabetes, seperti pengobatan antidiabetes konvensional yang seringkali menyebabkan efek samping dan kondisi resistensi insulin menjadi alasan dibutuhkannya pengobatan alternatif, seperti penggunaan ekstrak tanaman. Daun Strobilanthes crispa dan kulit batang Cinnamomum burmannii secara tunggal telah dipercaya oleh masyarakat Indonesia dan terbukti memiliki aktivitas antidiabetes melalui berbagai mekanisme dari kandungan metabolitnya, seperti antioksidan, inhibitor enzim a-amilase dan a-glukosidase, serta meningkatkan aktivitas insulin. Penggunaan kombinasi ekstrak tanaman berpotensi menghasilkan efek terapi yang sinergis sehingga memberikan efikasi pengobatan yang lebih baik dibanding ekstrak tunggal. Penelitian ini dilakukan sebagai skrining awal untuk mengevaluasi potensi antidiabetes kombinasi ekstrak daun S.crispa dan kulit batang C.burmannii. Perbandingan S.crispa:C.burmannii 1:3 menghasilkan efek sinergis (CI<1) pada uji penghambatan enzim a-amilase (IC50 1,71 µg/mL) dan a-glukosidase (IC50 0,19 µg/mL). Mencit jantan terbagi menjadi 6 kelompok perlakuan (n=4), antara lain kontrol negatif, kontrol positif (acarbose), ekstrak tunggal S.crispa dan C.burmannii, kombinasi I (50 mg/kgBB), II (100 mg/kgBB), dan III (200 mg/kgBB). Seluruh mencit diinduksi aloksan dan diberikan perlakuan p.o selama 14 hari. Induksi aloksan menyebabkan kerusakan pada sel beta di Langerhans pankreas sehingga menyebabkan diabetes. Uji in vivo menunjukkan bahwa kombinasi I, II, III signifikan dalam menurunkan KGD mencit (P<0,05) terhadap kontrol negatif. Kombinasi III signifikan penurunannya (P<0,05) terhadap kombinasi I dan II. Kombinasi III juga menunjukkan perbaikan struktur sel beta pankreas berdasarkan hasil histologi. Hasil ini menunjukkan kombinasi ekstrak daun S.crispa dan kulit batang C.burmannii memiliki potensi sebagai agen antidiabetes. |