Daun tumbuhan sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan bagian dari tanaman herbal yang berasal dari Indonesia yang dipercaya memiliki efek antimalaria. Senyawa terpenoid yang terkandung dalam daun sambiloto berpotensi sebagai penghambat enzim Plasmepsin X. Prosedur penelitian potensi antimalaria senyawa terpenoid dilakukan dengan karakterisasi ADME-T, penambatan molekuler, dinamika molekuler, dan density functional theory (DFT). Setelah karakterisasi ADME-T dilakukan untuk kesepuluh senyawa kandidat, senyawa terpenoid yang lulus seleksi dilanjutkan ke penambatan molekuler. Penambatan molekuler secara terarah dilakukan terhadap senyawa kandidat yang memiliki afinitas kcal/mol, melebihi potensi senyawa pembanding (WM382). Simulasi dinamika molekuler senyawa kandidat selama 300 ns untuk menghasilkan nilai RMSD, RMSF. DFT, Rg dan SASA dianalisis melalui parameter SPE, HOMO-LUMO, dan MEP yangmenunjukkan kualitas senyawa yang baik tanpa ada perbedaan signifikan setelah penambatan molekuler dan dinamika molekuler. Hasil penelitian menunjukkan senyawa 1(Andrografolid) dapat menjadi senyawa berpotensi antimalaria melalui penghambatan terhadap situs aksi enzim PMX |