Penuaan yang dialami manusia meliputi penurunan fungsi fisiologis secara progresif diikuti munculnya penyakit degeneratif yang dapat menjadi penyebab kematian. Tanaman Ashitaba (Angelica keiskei) dipercaya mempunyai aktivitas dalam memperlambat penuaan. Namun, aktivitasnya dalam memperlambat penuaan masih terbatas pada aktivitas biologis tertentu. Penelitian ini mengevaluasi potensi senyawa kandidat tanaman Ashitaba dalam memberikan aktivitas anti-aging menggunakan studi in silico. Penelitian meliputi skrining virtual (prediksi sifat kemiripan obat, profil farmakokinetika, toksisitas, target senyawa), penambatan molekuler, dinamika molekuler, dan mekanika kuantum (density functional theory/ DFT) terhadap 23 senyawa uji dari tanaman Ashitaba. Skrining virtual menghasilkan 3 senyawa yang memenuhi kriteria beserta targetnya sehingga didapatkan 11 pasangan senyawa dan target untuk penambatan molekuler. Hasil penambatan molekuler menunjukkan senyawa isobavachin dengan protein TNF menghasilkan ikatan yang stabil dinilai dari energi ikatan terendah sebesar -10,15 kcal/mol dan interaksi yang sesuai dengan residu asam amino. Simulasi dinamika molekuler senyawa isobavachin dan protein TNF menghasilkan parameter RMSD, RMSF, SASA, dan Rg yang menandakan ikatan stabil pada kondisi fisiologis yang dinamis. Hasil DFT mengevaluasi kestabilan senyawa isobavachin sebelum dan sesudah simulasi dinamika molekuler. Hasil tersebut menunjukkan potensi aktivitas anti-aging dari tanaman Ashitaba melalui penghambatan aktivitas TNF oleh senyawa isobavachin. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk validasi hasil in silico. |