Perkembangan teknologi digital khususnya dalam sektor layanan jasa travel menjadi pendorong utama kemajuan bisnis OTA (Online Travel Agency). Salah satu bentuk kemajuan teknologi digital pada OTA adalah mulai diterapkannya AI (Artificial Intelligence) dalam pengolahan data pada sistem OTA. Namun, hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penerapan AI dalam OTA menghadapi tantangan berupa bias algoritma dan risiko privasi data. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis delapan CSF (Critical Success Factors) yang telah diidentifikasi dalam penelitian sebelumnya dan terbukti memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja tim proyek AI untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh implementasi AI. Melalui analisis mendalam dengan menggunakan metode DEMATEL dan ANP (Analytic Network Process), penelitian ini akan memberikan output berupa impact diagraph yang menggambarkan hubungan keterkaitan antar indikator CSF dan juga bobot prioritas CSF. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Kedelapan CSFs memiliki hubungan pengaruh dan dipengaruhi satu sama lain kecuali Knowledge & Skill. CSF Problem Driven Approach, Data Understanding, dan Knowledge & Skill memiliki kecenderungan sebagai faktor penyebab (cause) sedangkan Communication, Collaboration, Top Management Support, Operational Agility, dan Cost Benefit Analysis merupakan faktor akibat (effect). Prioritas faktor yang paling penting adalah Problem Driven Approach dengan bobot = 0,105, Data Understanding dengan bobot = 0,088 , dan Communication dengan bobot = 0,074. |