Prinsip kerja generator magnet permanen pada dasarnya sama dengan generator pada umumnya, yakni mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Fluks magnet pada generator magnet permanen dihasilkan adanya induksi antara fluks magnet permanen dengan kumparan inti stator. Fluks magnet pada inti rotor menyebabkan aliran fluks magnet menuju poros rotor dan akan mengakibatkan fluks bocor pada poros rotor dan ini akan menimbulkan rugi-rugi pada poros. Penelitian ini melakukan perbandingan 3 bentuk lubang udara, yakni bentuk kotak, bentuk trapesium dan bentuk lingkaran. Demikian pula modifikasi ujung magnet pada generator magnet permanen tipe integral 24 alur dan 8 kutub. Keberadaan lubang udara pada inti rotor selain mengurangi bobot rotor juga menghambat aliran fluks magnet yang menuju poros rotor, sehingga fluks magnet yang berasal dari magnet permanen berbelok kembali menuju inti stator. Hal ini disebabkan karena aliran fluks magnet cenderung memilih bahan ferromagnetik nilai permaebilitas yang lebih tinggi dari pada udara. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metoda elemen hingga FEMM4.2, didapat kerapatan fluks mengalami penurunan dari desain awal juga penurunan nilai torka cogging sampai 99,98 % dari desain awal. |