Anda belum login :: 03 Jun 2025 12:23 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pola Attachment Terhadap Orang Tua dan Kaitannya dengan Tendensi Agresi pada Siswa Pelaku School Bullying di SMU Jakarta
Oleh:
Suci, Eunike Sri Tyas
;
Hilda, Teresia Maria
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi:
Manasa: Jurnal Ilmiah Psikologi vol. 1 no. 1 (Jun. 2012)
,
page 90 – 99.
Topik:
Pola Attachment
;
Tendensi Perilaku Agresi
;
School Bullying
;
Bullies
Fulltext:
90-99 Pola Attachment Terhadap Orang Tua dan Kaitannya dengan Tendensi Agresi pada Siswa Pelaku School Bullying di SMU Jakarta.pdf
(9.72MB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
M68
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
School bullying merupakan masalah serius di Indonesia dan membutuhkan perhatian ahli dari berbagai ilmu untuk mencari solusinya. School bullying melibatkan perilaku agresif yang dianggap normal pada anak muda. Perilaku siswa di sekolah dipengaruhi kondisi sekolah maupun peer group yang ada, yang terbentuk mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Salah satu hubungan yang dimiliki anak dengan orang tuanya disebut sebagai pola attachment dengan tiga pola utama, yaitu secure, avoidant, atau ambivalent attachment. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara pola attachment terhadap orang tua dan perilaku agresi pada pelaku school bullying. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan populasi penelitian siswa-siswi pelaku school bullying di Jakarta. Sampel penelitian sebanyak 53 orang dari SMU X dan Y yang diambil dengan metode stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur adaptasi kuesioner Pola Attachment dan kuesioner Kecenderungan Anak Berperilaku Agresif. Responden penelitian berusia antara 15 sampai 18 tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pelaku bullying adalah perempuan (n=35, 66%). Hal ini sangat menarik karena sangat berbeda dengan asumsi umum dimana biasanya pelaku agresi adalah laki-laki. Hal ini sangat mungkin terjadi karena indikator perilaku bullies yang muncul cenderung verbal. Terkait dengan pola attachment, 43 responden mendapatkan secure attachment, empat dan enam lainnya mendapatkan avoidance dan ambivalence attachment. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pola secure attachment dan perilaku agresi (r =0,151, p>.05). Hubungan antara pola avoidant attachment dan pola ambivalent attachment terhadap tendensi perilaku agresi tidak dapat dilakukan karena jumlah responden tidak memadai. Penelitian selanjutnya perlu menambah jumlah responden pada kelompok ini, karena mereka yang mempunyai pola non-secure attachment sangat mungkin lebih agresif dan beresiko menjadi bullies yang bersifat fisik.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)