Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religious commitment dan religious coping pada mahasiswa di Indonesia. Latar belakang penelitian ini berangkat dari fenomena tingginya tingkat religiusitas di Indonesia yang tidak selalu berbanding lurus dengan penggunaan agama sebagai mekanisme koping dalam menghadapi stres. Religious commitment mencakup keterlibatan seseorang dalam agama, sedangkan religious coping merujuk pada penggunaan nilai dan praktik keagamaan untuk merespons tekanan hidup. Contoh konkret dari religious commitment dapat dilihat pada mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan keagamaan, seperti pengajian dan seminar, yang mencerminkan keterlibatan mendalam dalam komunitas religius. Sementara itu, religious coping dapat terlihat pada mahasiswa yang menghadapi stres akademis dengan berdoa atau membaca kitab suci, menggunakan ajaran agama untuk mencari ketenangan dan dukungan dalam menghadapi tantangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, melibatkan 250 mahasiswa berusia 18–24 tahun. Hasil menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara religious commitment dan religious coping, dengan dimensi intrapersonal dari religious commitment memiliki korelasi lebih tinggi terhadap positive religious coping. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan program pendampingan spiritual dan intervensi psikologis berbasis agama. |