Kronotipe atau ritme sirkadian mengatur kapan individu mengantuk dan tidur, merasa segar dan bangun, serta merasa waspada dan produktif. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kronotipe dan aktivitas fisik, namun hubungan antara kedua hal ini tidak konsisten pada kelompok mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan kronotipe dengan aktivitas fisik pada kelompok mahasiswa di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional terhadap 292 mahasiswa di Jakarta dengan rata-rata usia 20,48±1,77 tahun. Data diperoleh menggunakan alat ukur Morningness-Eveningness Questionnaire (MEQ) untuk menilai kronotipe dan Godin Leisure-Time Exercise Questionnaire (GLTEQ) untuk mengukur aktivitas fisik. Pengumpulan data dilakukan secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang lemah antara kronotipe dan aktivitas fisik (?(290) = 0,273, p < 0,001), yang mengindikasikan bahwa individu dengan kecenderungan kronotipe pagi cenderung lebih aktif secara fisik dibandingkan individu dengan kronotipe malam. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai pentingnya mempertimbangkan kronotipe dalam upaya meningkatkan aktivitas fisik, terutama bagi mahasiswa. |