Anda belum login :: 23 Jul 2025 17:26 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Representasi sosial tentang tragedi Semanggi pada mahasiswa Unika Atma Jaya : perbandingan antara partisipan dan nonpartisipan aksi memperingati tragedi Semanggi
Bibliografi
Author:
Prawiro, Ferdinand
;
Rahma, Sarah Andruina
Topik:
Representasi sosial
;
Central core
;
Peripheral
;
Tragedi Semanggi
;
Mahasiswa
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2021
Jenis:
Article - diterbitkan di jurnal ilmiah nasional
Fulltext:
Representasi Sosial tentang Tragedi Semanggi.pdf
(507.64KB;
1 download
)
Abstract
Peristiwa Tragedi Semanggi terjadi pada tanggal 13 Nopember 1998. Hampir setiap tahun aksi
peringatan Tragedi Semanggi dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Unika Atma Jaya, meskipun
mereka tidak mengalami langsung peristiwa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
representasi sosial tentang Tragedi Semanggi baik pada kelompok mahasiswa yang terlibat dalam
aksi peringatan maupun kelompok mahasiswa yang tidak terlibat. Menurut pendekatan struktural,
representasi sosial merupakan pengetahuan yang dianut bersama oleh suatu kelompok dan meliputi
dua sistem, yaitu central core dan peripheral. Metode penelitian ini berjenis kuantitatif dan melalui
dua tahap. Tahap pertama bertujuan mengidentifikasi atribut representasi sosial tentang Tragedi
Semanggi, dan tahap kedua bertujuan mengidentifikasi atribut mana yang berada di central core dan
peripheral. Penelitian ini melibatkan 230 partisipan pada tahap pertama dan 206 partisipan pada tahap
kedua, yang diperoleh melalui accidental sampling. Data penelitian diperoleh dengan kuesioner
online dengan teknik word association pada tahap pertama dan teknik calling-into-question pada
tahap kedua. Analisis data tahap pertama menggunakan content analysis, sedangkan pada tahap kedua
menggunakan chi-square goodness of fit dengan ? expected frequency. Hasil penelitian menemukan
18 atribut representasi sosial tentang Tragedi Semanggi, yaitu: “korban”, “mahasiswa”, “situasi yang
kacau”, “demonstrasi”, “aparat negara”, “perilaku kekerasan”, “perlawanan”, “pelanggaran hukum
dan HAM”, “Atma Jaya”, “perasaan takut”, “masa lalu”, “pemerintah”, “reformasi”, “ketidakadilan”,
“politik”, “belum selesai”, “orde baru”, “perasaan sedih”. Perbedaan antara kelompok partisipan aksi
dan kelompok nonpartisipan aksi terletak pada atribut “belum selesai” dan “reformasi”. Temuan ini
mengindikasikan pemahaman mengenai pengusutan Tragedi Semanggi yang belum tuntas menjadi
pembeda antara mahasiswa yang terlibat dan mahasiswa yang tidak terlibat aksi peringatan.
Kajian editorial
Artikel dari : Jurnal Ilmiah Psikologi MANASA, 2021, Vol 10, No 2, 36-46
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)