Latar Belakang: Media sosial khususnya Instagram kini telah digunakan oleh semua pihak tidak terkecuali mahasiswa kedokteran. Pemakaian Instagram secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif. Durasi penggunaan Instagram yang tinggi menyebabkan depresi yang tinggi karena melihat banyak teman di Instagram dan timbul rasa iri terhadap kehidupan mereka yang terlihat baik di postingan dan banyak hal lainnya.
Tujuan: Mengetahui hubungan durasi penggunaan Instagram dengan depresi mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional pada 226 mahasiswa preklinik fakultas kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Beck Depression Index (BDI) II dan Social Networking Time Use Scale (SONTUS). Analisis data dilakukan secara univariat kemudian dilanjutkan dengan analisis bivariat Chi-square.
Hasil:Terdapat 226 responden dengan rerata usia 19,21 tahun dan terbanyak perempuan (76,1%). Sebanyak 44,7% responden dengan durasi penggunaan Instagram yang rendah , 36,7% sedang, 15% tinggi dan 3,5% sangat tinggi. Terdapat 26,1% responden mengalami depresi diantaranya 14,2% depresi ringan, 8,8% depresi sedang dan 3,1% depresi berat. Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan tidak bermakna (p=0,482) antara durasi penggunaan Instagram dengan depresi mahasiswa preklinik FKIK Atma Jaya
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara durasi penggunaan Instagram dengan depresi pada mahasiswa preklinik fakultas kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya |