Latar Belakang: Infeksi oleh cacing Ascaris lumbricoides (A. lumbricoides) merupakan salah satu infeksi cacing terbanyak di dunia. Di Indonesia, infeksi oleh A.lumbricoides pada anak menyebabkan 60.000 kasus kematian per tahun. Penanganan cacingan dapat dilakukan dengan pemberian obat cacing atau dengan menggunakan bahan herbal. Penggunaan obat cacing dapat memberi efek samping yang merugikan, sehingga penggunaan bahan herbal dalam mengeradikasi cacing dapat menjadi pilihan. Bahan herbal jahe (Z.officinale) dan kunyit (C. longa) diketahui memiliki kandungan yang berperan sebagai antelmintik.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang membandingkan konsentrasi dan waktu paparan ekstrak jahe putih besar (Zingiber officinale var. Roscoe) dan kunyit (Curcuma longa L.) terhadap kematian cacing. Sampel penelitian ini adalah cacing dewasa Ascaris suum sebanyak 5 ekor per uji dengan pengulangan tiga kali. Ekstrak didapatkan dengan menggunakan teknik remaserasi. Sampel dibagi ke dalam empat kelompok pada tiap ekstrak, yaitu kelompok kontrol (NaCl 0,9%), kelompok esktrak konsentrasi 2%, 4%, dan 8% lalu diamati hingga 48 jam.
Hasil: Berdasarkan uji Kruskall-Wallis, kedua ekstrak jahe putih besar (Zingiber officinale var. Roscoe) dan kunyit (Curcuma longa L.) diperoleh nilai p<0,001 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan efek letal berdasarkan konsentrasi ekstrak terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan uji Friedman pada kedua ekstrak didapatkan nilai p<0,001 (p<0,05), maka disimpulkan terdapat perbedaan signifikan pada waktu paparan terhadap efek letal. Pada analisa post-hoc untuk membandingkan kedua ekstrak, didapatkan hasil yaitu tidak terdapat perbedaan efek letal yang signifikan antara kedua ekstrak jahe putih besar dan kunyit .
Kesimpulan: Ekstrak jahe putih besar (Zingiber officinale var. Roscoe) dan kunyit (Curcuma longa L.) memiliki aktivitas antelmintik terhadap cacing A.suum. Aktivitas antelmintik kedua ekstrak bergantung pada jumlah konsentrasi dan lama waktu paparan. |