Penelitian ini membahas hubungan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) pada peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar Santo Andreas. Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis kebiasaan belajar peserta didik serta hasil belajar mereka dalam mata pelajaran IPAS. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kebiasaan belajar peserta didik kelas IV di SD Santo Andreas, (2) mengetahui hasil belajar IPAS peserta didik kelas IV di SD Santo Andreas, dan (3) mengetahui hubungan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar IPAS peserta didik kelas IV di SD Santo Andreas. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui angket untuk mengukur kebiasaan belajar dan tes hasil belajar IPAS. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kebiasaan belajar peserta didik kelas IV berada di persentase 58,33% dalam kategori tinggi dan 41,66% dalam ketegori sedang.; (2) Terdapat 20 orang peserta didik (56%) yang mendapatkan hasil belajar dengan perolehan nilai pada kategori sangat tinggi, 11 orang peserta didik (31%) yang mendapatkan hasil belajar dengan perolehan nilai pada kategori tinggi, dan 5 orang peserta didik (14%) yang mendapatkan hasil belajar dengan perolehan nilai pada kategori sedang; (3) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar IPAS peserta didik kelas IV di SD Santo Andreas. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0.477, yang lebih besar dari taraf signifikansi 0.05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar bukan satu-satunya faktor yang menentukan hasil belajar peserta didik. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun kebiasaan belajar memiliki peran penting, terdapat faktor lain yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Faktor-faktor tersebut meliputi motivasi, sikap, minat, dan konsep diri yang dapat berkontribusi pada pencapaian hasil belajar yang lebih optimal. Oleh karena itu, pendekatan yang holistik dalam proses pembelajaran perlu diterapkan untuk mencapai hasil yang lebih baik. |