Pendidikan yang ada di indonesia telah mengalami perkembangan, saat ini beberapa sekolah menerapkan kurikulum merdeka. Dalam kurikulum merdeka ini guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan menyesuaikan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Di era serba digital ini pendidikan pun ikut berkembang pesat dan perlahan pembelajaran yang ada di kelas sudah mulai memanfaatkan teknologi digital seperti gawai. Di SD Marie Joseph telah melaksanakan asesmen formatif dengan memanfaatkan google classroom, google formulir, quizizz, dan juga kahoot. Dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa masalah seperti jaringan yang tidak stabil, gawai yang digunakan lemot, mudahnya akses untuk membuka materi dan juga mudahnya akses dalam membuka aplikasi lain. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik menunjukkan perilaku yang tidak jujur dan bertanggung jawab. Dengan adanya permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih dalam lagi terkait perilaku peserta didik dalam pelaksanaan asesmen formatif dengan menggunakan gawai kelas V di SD Marie Joseph. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perilaku yang muncul saat dilaksanakannya asesmen formatif dengan menggunakan gawai adalah perilaku yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. Perilaku tersebut muncul dari hasil penelitian seperti mencari jawaban di google, membuka instagram, dll. Dalam hasil penelitian yang diambil dari kesimpulan, yaitu tentang pelaksanaan asesmen formatif tidak efektif, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pendidik dalam memanfaatkan teknologi secara efektif saat dilaksanakannya asesmen formatif di kelas dengan menggunakan gawai. Dengan adanya strategi khusus yang digunakan diharapkan peserta didik dapat mempertahankan perilaku jujur dan bertanggung jawab pada saat pelaksanaan asesmen formatif dengan menggunakan gawai. |