Perkembangan globalisasi dan teknologi di era revolusi industri 4.0 memberikan tantangan baru bagi perusahaan, terutama dalam mengelola sumber daya manusia. Di tengah dinamika ini, Generasi Z, yang hidup di era digital dan memiliki ketergantungan signifikan pada teknologi, menjadi bagian penting dalam keberlangsungan organisasi. Namun, tantangan berupa stres kerja yang muncul akibat tekanan lingkungan kerja dapat memengaruhi komitmen organisasi mereka. Dalam hubungan ini, kepuasan kerja berperan sebagai variabel mediasi yang dapat memperkuat atau melemahkan dampak stres kerja terhadap komitmen organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi karyawan Generasi Z di Jakarta. Kemudian, mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi karyawan Generasi Z di Jakarta. Serta pengaruh stres kerja terhadap komitmen organisasi karyawan Generasi Z dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 78 responden Generasi Z di DKI Jakarta menggunakan convenience sampling serta berbagai macam buku, jurnal, dan internet. Kemudian, data dianalisis menggunakan software SPSS 25 melalui analisa pre-test, analisis deskriptif dan analisis rata-rata (mean score), uji normalitas, serta analisis mediasi menggunakan Preacher-Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja (0.0180) dan komitmen organisasi (0.0027). Lalu, kepuasan kerja juga memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi (0.0000). Selain itu, kepuasan kerja terbukti memediasi pengaruh stres kerja terhadap komitmen organisasi karyawan Generasi Z di DKI Jakarta dengan BootLLCI (-0,0110) dan BootULCI (-0,5344). Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan stres kerja dan peningkatan kepuasan kerja menjadi strategi penting untuk meningkatkan komitmen organisasi karyawan Generasi Z. |