Penelitian ini menganalisis pengaruh rasio Non-Performing Loans (NPL), fluktuasi harga minyak dunia (Brent Crude Oil Price), dan fluktuasi Gross Domestic Product (GDP) Indonesia terhadap profitabilitas industri perbankan Indonesia yang diukur dengan Return on Assets (ROA) dalam jangka pendek dan jangka panjang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari periode 2014 hingga 2024, yang mencakup variabel ROA, NPL, harga minyak Brent Crude, dan GDP Indonesia. Metode estimasi yang digunakan adalah Autoregressive Distributed Lag (ARDL) untuk mengestimasi hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara variabel-variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio NPL memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Fluktuasi harga minyak dunia memiliki hubungan dinamis dengan ROA dalam jangka pendek, dengan pengaruh positif pada beberapa periode dan negatif pada periode lainnya, namun tidak signifikan dalam jangka panjang. Sementara itu, fluktuasi GDP Indonesia memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang, meskipun dalam jangka pendek menunjukkan dinamika yang bervariasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa NPL merupakan indikator penting yang memengaruhi profitabilitas bank, sementara fluktuasi harga minyak dunia hanya berpengaruh dalam jangka pendek. Pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari GDP memiliki dampak positif yang signifikan terhadap profitabilitas bank dalam jangka panjang. Temuan ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan praktisi perbankan dalam merumuskan strategi mitigasi risiko untuk menjaga stabilitas sektor perbankan, terutama dalam menghadapi fluktuasi ekonomi dan harga minyak dunia (shock) |