Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh dari setiap elemen Fraud Hexagon untuk melihat jika setiap elemen tersebut memiliki pengaruh atatu tidak terhadap dugaan Fraudulent Financial Reporting (FFR). Dugaan Fraudulent Financial Reporting diukur menggunakan model Beneish M-Score dan elemen Fraud Hexagon yang dikembangkan Georgios L. Vousinas pada tahun 2019 terhadap Fraudulent Financial Reporting. Sampel populasi data yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang berfokus pada sektor agrikultur serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 5 tahun dari tahun 2019-2023. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling sebagai metode utama untuk mengambil dan mengoleksi data yang diperlukan, yang terkumpul sebanyak 34 perusahaan agrikultur dengan total 135 total sampel data setelah dilakukan pengolahan setelah diolah menggunakan program SPSS Statistics. Hasil pengolahan data mengindikasikan bahwa elemen Stimulus (Financial Stability) berpengaruh negatif pada FFR. Adapun elemen Capability (Change in Director), Collusion (Cooperation with Governments’ Projects), Opportunity (Ineffective Monitoring), Ego (Frequent Number of CEO’s Pictures), dan Rationalization (Change in Auditor) tidak memiliki pengaruh pada FFR. |