Informasi laporan keuangan berperan penting dalam membuat keputusan bagi para pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal. Maka, laporan keuangan harus disajikan dengan dengan sebenar-benarnya dan bebas dari kecurangan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh fraud hexagon yang terdiri atas elemen tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kapabilitas, arogansi, dan kolusi terhadap kecurangan laporan keuangan. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan BUMN non-perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2021-2023. Dengan metode purposive sampling, diperoleh 17 perusahaan (=51 data observasi) yang menjadi sampel peneltiian. Data bersumber dari laporan keuangan yang telah diaudit. Metode analisis data meliputi analisis statistik deskriptif dan regresi logistik. Data yang terkumpul diolah dengan SPSS versi 25. Hasil analisis menunjukkan bahwa elemen tekanan dengan variabel external pressure, elemen kesempatan dengan variabel ineffective monitoring, elemen rasionalisasi dengan variabel pergantian auditor, elemen kapabilitas dengan variabel pergantian direksi, dan elemen kolusi dengan variabel audit tenure tidak memiliki pengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Sementara itu, elemen arogansi dengan variabel tingkat pendidikan CEO memiliki pengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan dengan arah positif. |