Pergeseran media komunikasi ke arah digital menuntut berbagai industri, termasuk universitas, untuk adaptif dalam membangun citra. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, turut memanfaatkan media sosial TikTok dan Instagram untuk menjaga relevansi dalam membentuk citra. Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah PESO Framework (Paid, Earned, Shared, Owned) yang di ukur dengan konsep E-E-A-T (Expertise, Experience, Authority, Trust) dan Citra Perusahaan. Berdasarkan konsep media sosial, TikTok yang berbasis algoritma mendorong gaya konten yang informal, sementara konten Instagram lebih formal. Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan pengaruh E-PR melalui TikTok dan Instagram terhadap citra Unika Atma Jaya. Data diperoleh melalui penelitian kuantitatif dengan penentuan responden melalui metode purposive sampling. Analisis dilakukan dengan uji parametrik kemudian dikomparasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-PR dengan gaya formal di Instagram memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap citra universitas dibandingkan dengan TikTok. Meskipun demikian, TikTok dengan konten informalnya tetap berperan dalam membangun citra, namun perlu dioptimalkan dengan penekanan pada penggunaan corporate identity dan nilai-nilai inti Unika Atma Jaya. |